Saturday, December 4, 2010

Wahai Angkatan Baru


Jam 1.00 pagi, aku masih belum melelapkan mata.  Dari luar kedengaran suara anak-anak remaja berbual-bual sambil ketawa, selang beberapa lama kedengaran deruman motor menandakan mereka berlalu pergi. Ke mana agaknya, di tengah malam dinihari, mungkin merempit lagi...!  Tidak risaukah ibu di rumah, lelap lenakah tidur ayah sedangkan anak masih belum menapak pulang.  Kasihan hidup remaja ini  langkahnya tidak tahu ke mana.  Kasihan ibu dan ayah, risau hati, gundah jiwa, hanya Allah yang tahu

Dan aku juga sering bertemu anak-anak remaja lain di alam maya.  Ku baca karya mereka, ku renungi pemikiran mereka, aku berasa bangga kerana dakwah ini sudah ada pewarisnya.  Tapi di manakah mereka ini???  Ku lihat di masjid, yang memenuhi saf solat hanya mereka yang separuh atau lanjut usia. Mungkinkah sedang berkuliah di surau atau tempat-tempat lain, lalu ku intai tapi yang kelihatan hanya beberapa orang anak muda. Mungkin juga mereka sedang tekun menuntut ilmu di pengajian tinggi, agaknya tentu penuh saf surau atau masjid di institusi.  Aneh, tapi kenapa saf solat hanya satu atau dua barisan sahaja.  Mungkin mereka terlalu sibuk dengan kertas-kertas kuliah hingga terpaksa terperap bersekang mata, kasihan mereka... hati kecilku berhusnuzan.  

Di malam yang sunyi, ku berdoa agar pewaris dakwah ini melangkah kaki membimbing anak-anak remaja yang dahagakan petunjuk dari Illahi. Moga tidak gundah lagi jiwa si ayah, moga doa salju ibu buat si anak remaja Allah kabulkan.  Sesungguhnya Engkaulah, Ya Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang, Yang Maha Mendengar setiap bisikan hati, mengabulkan setiap doa yang meminta, memohon padaMu.  Perkenankanlah doa hamba-hambaMu ini.  Ameen ya Rabbal A'lamin.

Untuk anak-anak yang bakal melangkah ke medan dakwah, ku titipkan pesanan ini;

Wahai Angkatan Baru  (Imam Al-Syahid Hasan Al-Banna)

Siapkanlah dirimu untuk menggantikan angkatan tua
mereka akan pulang tak lama lagi.
Janganlah engkau menjadi pemuda kecapi suling,
yang bersenandung meratapi tepian yang sudah runtuh,
mengenang masa silam yang telah pergi jauh.
Janganlah engkau membuat kekeliruan lagi,
seperti yang pernah dilakukan 
oleh angkatan yang engkau gantikan
Teruskan perjalanan ini dengan tenaga dan kakimu sendiri.
Dada bumi cukup luas untuk menerima kehadiranmu

Penuhilah segenap udara ini dengan kegiatan dan ketekunan
sungguh dan penuh.
Hadapilah tugas berat ini dengan jiwa yang besar
dengan daya juang api semangat yang nyalanya kuat dan keras.
Pupuklah Ruhul-Jihad, 
semangat revolusi, radikal dan progressif dalam jiwamu, 
dan bertindaklah sebagai laki-laki dengan perhitungan yang nyata 
dan pertimbangan yang matang.


Perkayalah dirimu dengan meneladan kepada masa silam, 
di mana ada yang rebah dan ada yang bangun, 
ada yang jatuh dan terus berdiri lagi.
Kamu tidak boleh menjadi “plagiator” dari angkatan lama, 
dan tidak boleh pula menepuk dada 
serta menidakkan segala harga dan nilai, 
jasa dan karya dari angkatan lama.
Mereka kaya dengan pengalaman, engkau kaya dengan cita-cita.
Padukanlah pengalaman angkatan lama dengan nyala citamu!

Sejarah ini telah lama berjalan bergerak dan berkembang.
Kamu hanyalah tenaga penyambung 
menyelesaikan bengkalai yang belum selesai.
Meneruskan pekerjaan besar, turun temurun, 
dari keturunan yang satu kepada keturunan yang lain, 
angkatan kemudian angkatan.
Kafilah hidup ini adalah ibarat gelombang di lautan; 
menghempas yang satu, menyusul yang lain; 
memecah yang pertama datang yang kedua.
Sedarilah posisi dan fungsimu dalam sejarah, 
dan lakukanlah tugas suci ini dengan pengertian, 
keyakinan dan kesabaran!

Insafilah kedaulatanmu sebagai Pemuda Angkatan Baru, 
yang hendak menggantikan manusia tua angkatan lama.
Tidaklah sama dan serupa antara kedua angkatan zaman itu, 
kerana sejarah berjalan sentiasa 
menurut hukum dinamika dan hukum dialektika.


No comments:

Post a Comment